Dream of indonesia (part 1)

 
Indonesia Sky

Akhir-akhir ini aq baru sadar kalau Hal yang membuat aq menjadi LEBIH peka terhadap sekitarku dan GALAU ga jelas adalah karena aq tinggal di Jakarta. Dengan memotret jelas keadaan ibukota negara ini, menjadi mayoritas sekaligus minoritas di Kota ini, aku merasakan sejuta pengalaman menjadi manusia metropolitan dimana kenikmatan dan kenistaan dunia hanya dipisahkan oleh sepertujuh 1 helai rambut (lebay mode on).
Dalam perjalanan 45 menitku di dalam busway, diam-diam otakku yang naïf (just like my best friend always told me) sibuk menyusun mimpi-mimpi sederhana dari seorang rakyat Indonesia yang tinggal di Jakarta (haish).  Awalnya, aq berfikir bahwa mimpi-mimpi itu adalah simple yet important things yang dapat mencolek kepedulian seseorang jika ia menjadi presiden di Negeriku ini. But yes, ambitous...aq sadar terlalu sederhana jika Mimpi-Mimpi itu membuatku ingin mencalonkan diri menjadi presiden negeri ini  (ngayal :p disamping I hate politics so much, trust me I'm just bare naive, plain as well).

So here are six dreams I dreamed about a better Indonesia :

1. TOILET GRATIS. Gimana bisa memberikan keamanan financial bagi warga negaranya jika toilet Aja bayar?? Ya mimpi pertamaku adalah toilet gratis. Tidak Ada lagi alasan sumbangan untuk kebersihan toilet!! Konyol? So simple? Yes, bagi otakku yang sederhana kenapa harus bayar toilet? logikanya jika sebuah institusi saja tidak mampu menyediakan sanitasi yang layak dan harus memungut biaya pada penggunanya, thus indicated that komitmen perusahaan tersebut rendah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan (hedehh bahasaku PPKN banget).   Hal ini juga turut memberikan excuse bagi living creature (baca: lelaki) untuk lebih memilih pipis dibawah pohon (sambil pamer ke seluruh makhluk hidup di pohon itu) daripada mengeluarkan 500 perak untuk membuang hajat (disamping alasan lain bahwa mereka ngefans dengan cara pipis anjing and friends). Apakah aku pelit dengan tidak mengeluarkan uang? I dont think so!that's just very MAKE no SENSE! Jika sebuah penyedia jasa tidak mampu memberikan komitmen untuk menjadi kebersihan seharusnya dia ga perlu dikasi ijin pembangunan( kalau perlu masuk ke AMDAL - analisa dampak lingkungan). Sebagai peraturan : di seluruh tempat Umum dan penyedia fasilitas Umum wajib menyediakan toilet gratis dalam ijin pembangunannya!

2. Paling sedih ketika denger cerita temen yang kena kanker dimana ia harus melakukan chemotherapy dan membayar 30juta untuk sekali chemo.  Amazing figure, doesn't it? Bayangin kalo org yg sakit kanker bukanlah pegawai yg dijamin kesehatannya oleh perusahaannya , nor org kaya yang punya asuransi kesehatan. Bagaimana jika ia adalah orang miskin yang berpenghasilan 20rb sehari? Gimana dia bisa bayar chemo? mungkin dia akan memilih mati dg penyakitnya sehingga tidak sengsara lagi hidup di negara seperti ini.  Padahal If I may recall it,  hak untuk hidup adalah hak manusia yang paling asasi! Bagiku mimpi kedua adalah pemberian fasilitas kesehatan gratis termasuk RS gratis,jaminan kesehatan tanpa membedakan apakah ia miskin atau kaya semua diperlakukan sama!! Bagiku, orang miskin ga perlu diberi kartu miskin like current condition! Bayangkan perasaan org jika diberi identitas miskin dan harus
memamerkannya ke RS untuk mendapat layanan kesehatan (orang dikasi identitas play boy aja bete, apalagi dikasi stempel miskin). The consequence..hanya perlakuan buruk RS yg akan di dapat! Well, anehnya lagi banyak orang yang sesungguhnya mampu namun berebut untuk mendapatkan kartu miskin, ironis sekali kalau orang di Negeri ini lebih memilih berpura-pura menjadi miskin ( deceive all their pride) untuk mendapatkan akses gratis. Jelas, Bahwa kartu miskin not the right instrument to guarantee the poor healthiness!

3. Memberdayakan community service punishment! Bagi mereka yang hobby littering baik sampah dari inside or outside body! Bagi yang pipis sembarangan alangkah baiknya jika bisa langsung ditangkap oleh petugas social (mungkin bisa memberdayakan kamtib ato satpol pp) dan dihukum untuk melakukan kegiatan social seperti membersihkan gorong2, mengecat tembok yg dicoret2, mencabut rumput dll. Sebagai tahap awal hukuman diberlakukan di seluruh fasilitas umum, pusat keramaian dan sebagai "pengawasan" nya dg cara memasang CCTV! Yes of course it's a big investment dan resiko pencurian CCTV akan sangat besar,namun jika terdapat petugas patroli yang rutin memeriksa dan menaruh CCTV tempat tinggi & aman, resiko mungkin bisa diminimalisir! community service diharapkan dapat memberikan factor jera apalagi jika Dinas social bekerja sama dengan local media yang dapat menayangkan wajah-wajah orang yang terkena community service (semacam acara John pantau di Trans TV). Bagi mereka yang mau melakukan community service dapat dijadikan contoh dari warga yang bertanggung jawab!

4 Optimalkan dinas social!!!yang paling memprihatinkan dari negara qta,aside moral korupsi adalah rendahnya angka kesejahteraan sosial. Negara dg jumlah pengangguran tinggi, mengemis sbg pekerjaan utama, slum area, kekerasan pada anak danrumah tangga,dll. Masalah sosial yg segunung but where is the social agent? Aq ga pernah lihat aksi dinas social sekeren dinas social di negara lain (yes I'm movie addict)dan sepertinya para philantropis lebih Make an Act dari aktivitas Dinas social itu sendiri. Dinas social harus diprioritaskan bersama dengan dept lain seperti dept ke Depkeu, bappenas, dll. Generasi Muda diberi kesempatan untuk berkreasi dalam program Dinas social, anggaran pemerintah juga dioptimalkan kepada Dinas tsb, Dinsos jangan malah dipinggirkan dan menjadi tidak popular dikalangan para freshgrad yang ingin jadi PNS (konsekuensinya tunjangan kinerjanya juga harus tinggi dong).

Potret para Urban Survivor
5. Kali ini dari sisi rakyat : We are so rich of natural resources so there are no reason for someone to be poor here (HS dillon, Forbes 2011). Admit it! hal itu yang terjadi di Negeri ini. Kekayaan alam yang melimpah, namun kesejahteraan rakyatnya berbanding terbalik. Entah kenapa alasannya,some said mungkin mentality qta yang terbiasa dengan kolonialisme lebih 3 abad atau mungkin qta adalah manusia yang belum siap dan akhirnya menjadi korban dari kapitalisme modern (bukan pemainnya). Kembali ke mimpi awalku tadi, aku berharap bahwa penduduk di negeri ini tidak menderita dan salah satu penyebabnya adalah kesejahteraan ekonomi. People always said that money isn't everything, money is not the main reason why you happy but admit it money is the reason we are unhappy. Kekhawatiran qta akan uang menjadikan qta manusia yang tertekan (lihat saja masyarakat jakarta yang sangat tergantung akan uang). Menurutku, Ada yang Salah dengan mental kita - mental yang lama terjajah membuat kita menjadi makhluk sangat opportunist jika melihat sedikiT saja celah untuk menyejahterakan diri sendiri. Ga Perlu membahas pejabat yang korupsi, tapi sifat sehari- hari kita seperti Malas naek angkot Dari halte tapi Lebih suka di sembarang jalan karena tahu mau ga mau sopir angkot ngangkut kita, menerobos lampu merah karena polisi ga liat qta, pipis di balik pohon males ke toilet, Lebih memilih meminta karena tahu kerja itu capek, Lebih memilih mencontek daripada belajar Dan banyak Hal yang laen. Sifat mencari 'peluang' atas lemahnya suatu peraturan atau Norma ini yang menjadikan kita memperlakukan peraturan, dan pengatur (ruler vice versa government) as our enemy, sebagai pembatas kebebasan qta. My point is aq Ingin kita menghilangkan sifat 'Malas' qta dengan kedok 'freedom', Dan mulai mencintai government Dan rules (though I know they are so wRONG sometime). Dengan tidak memperlakukan mereka sebagai musuh , penghambat, we will have willingness untuk menaati peraturan, prejudice atas program pemerintah, Dan criticize them without destroy them. Have a little trust on them first ;)
Indonesia Sea

6. Slalu memakai transport Umum kecuali kalo diperlukan banget! Di Jakarta Dimana populasi Mobil Lebih padat daripada jumlah jalan, Kadang bete banget Kalo lagi asyik ngantri macet tiba-tiba Ada rombongan pejabat memecah macet dengan kawalan polisi. Well, despite it's important or not..Kadang aku berfikir, Bagaimana bisa mereka tahu Bagaimana buruknya transportasi di sini jika macet Aja mereka Jarang merasakan? Gimana rasanya pergi ke kantor dg semangat lalu dikacaukan dengan Jadwal komuter yangkacau? Atau ketika Ingin pergi Kencan (dengan mandi parfum) kemudian dikontaminasi puluhan liter bau keringat di busway? Simple sih, u experienced, u felt, u analyze and then u decide ( make an improvement). Seandainya dalam hari kerja mereka, mereka bisa melakukan incognito (just like Pak harto) ato Kalo itu berlebihan, Ajak beberapa orang (tidak Lebih Dari 3) untuk mengendarai transportasi umum, Tanpa pengawalan ketat, Baju mencolok (just like president of Taiwan did) nyobain naik kopaja dan rasakan betapa nyawa kita diujung tanduk ketika mengendarainya.Niscaya, sampai di kantor kita akan membentuk task force untuk memperbaiki buruknya kondisi transportasi Indonesia.

Well, that's all my bulls*it. Later, I'll write the part 2 of dream about Indonesia :)
Mungkin kamu juga akan suka:
Capitalism
Dream of Indonesia Part II

Comments

Post a Comment

Popular Posts